1.
Tahap
perkembangan fisik
Awal dari
perkembangan pribadi seseorang pada asasnya bersifat biologis (Allport, 1957).
Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya, normalitas dari konstitusi,
struktur, dan kondisi jasmaniah seseorang akan mempengaruhi normalitas
kepribadiannya, khususnya yang bertalian dengan masalah body image, self concept, self-esteem dan rasa harga dirinya.
I. Perkembangan masa prenatal
Periode prenatal adalah periode yang pertama dilalui
oleh setiap individu dan yang paling singkat dari periode sebelumnya. Periode
ini mulai pada saat pembuahan dan berakhir pada saat kelahiran yang berlangsung
270 sampai 280 hari atau 9 biulan. perkembangan pokok pada masa ini ialah
perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh. Sejak pembuahan
sampai akhir minggu kedua disebut zigot. Zigot baru berupa kepala peniti,
berjalan dari tuba fallopi turun ke uterus, dan terjadilah banyak pembelahan
menjadi lapisan luar dan lapisan dalam, setelah 10 hari tertanam di uterine.
Akhir minggu kedua sampai dengan akhir bulan kedua disebut periode embrio.
Embrio adalah manusia dalam bentuk kecil. Pertumbuhan dimulai dari kepala,
berikutnya bagian tubuh yang penting terbentuk. Akhir bulan ketiga, organ dalam
cukup berkembang sepeti denyut jantung. Sedangkan akhir bulan kelima
organ-organ tubuh telah menempati posisi hamper sempurna. Janin mulai
bergerak-gerak mulai pada minggu ke 18 sampai pada bulan kesembilan gerakannya
makin lama makin cepat, dengan gerakan menggelinding dan menendang.
II. Masa bayi
Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena
merupakan dasar paeriode kehidupan yang sesungguhnya karena pada masa ini
banyak pola, perilaku, sikap dan ekspresi emosi mulai terbentuk. Masa bayi
berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi lahir. Dibawah ini diberikan
ukuran – ukuran panjang bayi pada berbagia tahap perkembangannya terhitung pada
hari pertama menstruasi sang ibu.
8 Minggu – panjangnya satu inci
12 Minggu – panjangnya tiga inci
16 Minggu – panjangnya enam inci
20 Minggu – panjangnya sepuluh inci
24 Minggu – panjangnya dua belas inci, dan beratnya
lebih ½ Kg
28 Minggu – panjangnya lima belas inci beratnya 1 Kg
32 Minggu – panjangnya enam belas inci dan beratnya 2
Kg
36 Minggu – panjangnya delapan belas inci dan beratnya
2 ½ sampai 2 ¾ Kg
40 Minggu – panjangnya dua puluh inci beratnya 3 sampai 3 ½ Kg
Pada masa bayi, perkembangan fisik secara jelas dapat
diamati, pada enam bulan pertumbuhannya terus bertambah dengan pesat. Tahun
pertama peningkatan lebih kepada berat dan tinggi. Selama tahun kedua terjadi
penurunan. Selain itu yang berkembang adalah proporsi, tulang, otot dan lemak,
bangun tubuh, gigi, susunan syaraf dan organ perasa.
Kemampuan Bayi :
- Baru Lahir Menyusu Reflex Memegang Menangis
- 4 Minggu - Bereaksi terhadap suara Suara tenggorokan
- 6 Minggu Menoleh ke kanan / kiri Tersenyum spontan
- 6 – 10 Minggu Mendekur – dekur Monoton
- 3 Bln Mengangkat kepala dan bahu bila tengkurap - -
- 4 Bln Menguasai gerakan tangan ( dua tangan serentak )
Menaruh benda – benda Menoleh kearah suara
- 5 Bln Tengkurap sendiri Mencoba meraih benda jauh Mengoceh
mengulang – ulang
- 6 Bln Duduk dengan sandaran minimal Mengambil mainan dari
meja, menepuk – nepuk dan menggoyang – goyang Mengoceh berkali – kali
- 7 ½ Bln Duduk sendiri, mencoba merangkak Dapat makan biscuit
sendiri Dapat mengucapkan suku kata tunggal
- 8 Bln Merangkak Memindahkan mainan ke tangan lain –
- 9 Bln Berdiri sambil berpegangan Menarik badan ke atas
Meniru dan nada irama dari suara yang di dengar
- 10 Bln Berjalan sambil berpegangan Dapat menjepit dengan ibu
jari Dapat mengucapkan suku kata berganda
- 1 Thn Menarik badan ke atas hingga berdiri dan menahan badan
lagi Bertepuk tangan dapat menunjukkan keinginan tanpa menangis Perkataan :
MAMA
- 14 Bln - Menaruh benda diatas benda lain Tambah perbendaharaan
kata
- 15 Bln Berjalan sendiri merangkak naik tangga Minum dari
cangkir –
- 18 Bln Lari dengan langkah kaku Menyusun menara dari balok
kayu tiga buah Mempunyai perbendaharaan kata 20 perkataan
- 2 Thn Berjalan naik turun tangga dengan sendirian, melompat
dari objek rendah Dapat menarik garis lurus dapat melepaskan kaus kaki
Mempunyai perbendaharaan kata 250 dan dapat menyusun kalimat
III. Masa anak-anak
1.
Tinggi
Kenaikan tinggi pertahun adalah 2 sampai 3 inchi. Rata-rata anak perempuan
sebelas tahun mempunyai tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.
2.
Berat
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5
pon per tahun. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon
dan anak laki-laki 85,5 pon.
3.
Perbandingan tubuh
Beberapa perbandingan wajah yang kurang baik menghilang dengan bertambah
besarnya mulut dan rahang, dahi melebar dan merata, bibir semakin berisi,
hidung menjadi lebih besar dan lebih berbentuk. Badan memanjang dan menjadi
lebih langsing, leher menjadi lebih panjang, dada melebar, perut tidak buncit,
lengan dan tungkai memanjang, dan tangan dan kaki dengan lambat tumbuh
membesar.
4.
Kesederhanaan
Pebandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir
kanak-kanak menyebabkan meningkatnya kesederhanaan pada saat ini. Disamping
itu, kurangnya perhatian terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian
seperti teman-teman tanpa memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah
kesederhanaan.
5.
Pebandingan otot lemak
Selama akhir masa kanak-kanak, jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada
jaringan otot yang perkembangannya baru mulai melejit pada awal pubertas. Anak
yang berbentuk endomorfik jaringan lemaknya jauh lebih banyak daripada jaringan
otot sedangkan pada tubuh mesomorfik keadaanya terbalik. Pada bentuk tubuh
ektomorfik tidak terdapat jaringan yang melebihi jaringan lainnya sehingga
cenderung tampak kurus.
6.
Gigi
Pada permulaan pubertas, umumnya seorang anak sudah mempunyai 22 buah gigi
tetap. Keempat gigi terakhir, muncul selama masa remaja.
IV. Masa Remaja
Masa remaja adalah masa datangnya
pubertas (sebelas sampai empat belas tahun) sampai usia sekitar delapan
belas-masa tranisisi dari kanak-kanak ke dewasa. Masa ini hampir selalu
merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Ada sejumlah alasan
untuk ini:
- Remaja mulai menyampaikan kebebasanya dan haknya untuk
mengemukakan pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini bisa menciptakan
ketegangan dan perselisihan, dan bisa menjauhkan ia dari keluarganya.
- Ia lebih mudah dipengaruhi teman-temannya dari pada
ketika masih lebih muda. Ini berarti pengaruh orang tua pun melemah. Anak
remaja berperilaku dan mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan
bertentangan dengan perilaku dan kesenangan keluarga. Contoh-contoh yang
umum adalah mode pakaian, potongan rambut atau musik, yang semuanya harus
mutakhir.
- Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik
pertumbuhannya maupun seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul
bisa menakutkan, membingungkan dan menjadi sumber perasaan salah dan
frustasi.
- Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini
bersama-sama dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan ia
sukar menerima nasihat orang tua.
Perubahan yang paling dirasakan oleh remaja pertama kali adalah perubahan fisik.
Terjadi pubertas yaitu proses perubahan yang bertahap dalam internal dan
eksternal tubuh anak-anak menjadi dewasa. Perubahan hormon termasuk hormone seksual
membuat remaja menjadi tidak nyaman dengan dirinya dan juga sekaligus jadi
sering terlalu fokus pada kondisi fisiknya. Misalnya : remaja jadi sering
berkaca hanya untuk melihat jerawat atau poninya, jadi terlalu resah dengan
bentuk tubuhnya, dan sebagainya.
Pada masa remaja
ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik pada masa
remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik
tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self
picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu
juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi
pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh
norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.
Perkembangan atau pertumbuhan anggota-anggota badan remaja, sebagaimana
dikemukakan oleh Monks dkk. (1994), kadang-kadang lebih cepat daripada
perkembangan badan. Oleh karena itu, untuk sementara waktu, seorang remaja
mempunyai proporsi tubuh yang tidak seimbang. Hal ini akan menimbulkan
kegusaran batin yang mendalam karena pada masa remaja ini, perhatian remaja
sangat besar terhadap penampilan dirinya. Jadi remaja sendiri merupakan salah
satu penilai yang penting terhadap badannya sendiri sebagai stimulus sosial.
Bila sang remaja mengerti badannya telah memenuhi persyaratan, sebagaimana yang
diharapkan oleh lingkungan sosialnya, maka hal ini akan berakibat positif
terhadap penilaian diri.
Secara umum perubahan-perubahan fisik remaja sebagai berikut :
Perempuan
- Pertumbuhan payudara (3 - 8 tahun)
- Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (8 -14 tahun)
- Pertumbuhan badan (9,5 - 14,5 tahun)
- Menarche/menstruasi (10 – 16 tahun, kadang 7 thn)
- Pertumbuhan bulu ketiak (2 tahun setelah rambut pubis)
- Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (sama dengan
tumbuhnya bulu ketiak)
Laki-laki
- Pertumbuhan testis (10 – 13,5 tahun)
- Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (10 – 15 tahun)
- Pembesaran badan (10,5 – 16 tahun)
- Pembesaran penis (11 – 14,5 tahun)
- Perubahan suara karena pertumbuhan pita suara (Sama
dengan pembesaran penis)
- Tumbuhnya rambut di wajah dan ketiak (2 tahun setelah
rambut pubis)
- Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (Sama dengan
tumbuhnya bulu ketiak)
Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut
terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain
atau tokoh tertentu. Misalnya si Ani merasa kulitnya tidak putih seperti
bintang film, maka Ani akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan kulitnya.
Perilaku Ani yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan
orang lain. Mungkin Ani akan selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya
sehingga lama-kelamaan Ani tidak memiliki teman, dan sebagainya.
V. Masa Dewasa
Dewasa awal ini
ada yang mengatakan mulai umur 18 tahun sampai 40 tahun, tapi ada referensi
lain yang mengatakan mulai 20-40 tahun. Masa dewasa awal yang merupakan
kelanjutan masa remaja yang sibuk mencari jati diri kini sudah lebih stabil dan
mulai sibuk dalam penempatan dirinya ditengah-tengah masyarakat. Secara phisik
dewasa awal sudah selesai dalam perkembangannya, tetapi kemampuan pisiknya
semakin meningkat pada masa ini. Atlet lari memiliki prestasi paling baik pada
masa dewasa awal. Juga hampir semua olahragawan berprestasi terbaik pada masa
ini, karena kondisi kemampuan pisik paling puncak adalah tahun-tahun sebelum
mencapai usia 30an.
Pada puncak kemampuan fisik ini, tubuh cepat memulihkan dirinya ketika mengalami
cedera atau kelelahan. Tubuh memiliki kemampuan yang lebih kuat, dan terkadang
jauh dari kata letih. KEmampuan fisik yang maksimal ini akan sangat disayangkan
kalau tidak digunakan tetapi sebaliknya kita bermalas-malas tanpa mengerjakan
apapun. Fisik yang lelah akan segera memulihkan keadaannya, tetapi ada
batas-batas yang harus diperhatikan. Fisik yang terus dipaksa beraktivitas
mungkin akan melewati batas pemulihannya bisa mengakibatkan sakit pada masa
penghujung masa dewasa awal ini atau pada masa dewasa madya (40-60thn).
Selain merupakan puncak kemampuan fisik, pada dewasa awal juga mulai terjadi
penurunan kemampuan pisik. Kalau sudah terjadi penurunan kemampuan fisik dalam
beraktivitas maka kita perlu memperhatikan supaya bisa tetap memiliki tubuh
yang sehat. Makanan yang sehat dan bergizi serta olah raga yang teratur akan
membantu menjaga stamina tubuh. Porsi makanan yang diperlukan tubuh mada masa
ini sebenarnya tidak sebanyak makanan yang diperlukan tubuh pada masa remaja.
Porsinya seharusnya semakin berkurang, tetapi ketika orang-orang dewasa awal
sudah mampu mandiri dan mampu membeli makanan yang diinginkannya, maka hal
inilah yang menyebabkan masa dewasa awal sering bermasalah dengan berat badan.
2.
Faktor
perkembangan fisik
-
Keturunan (genetik)
-
Lingkungan
-
Gizi
-
Gangguan emosional (produksi adrenalin steroid
yang berlebihan)
-
Faktor Sebelum Lahir
: Kekurangan nutrisi & vitamin pada ibu dan janin, janin tekena virus,
keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkena infeksi bakteri sypilis,
terkena penyakit gabag, TBC, kholera, typus, gondok, sakit gula dan lain-lain.
-
Faktor ketika lahir
: Intracranial haemorrahge atau pendarahan pada bagian kepala bayi yang
disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan . Defec
pada susunan syaraf pusat karena kelahiran bayi dengan bantuan tang
(tangverlossing)
-
Faktor Sesudah Lahir :
Pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena bayi
jatuh, infeksi pada selaput otak (cerebral miningitis, gabag, malaria tropika,
dypteria , radang kuping berdarah dan lain-lain), Kekurangan gizi dan nutrisi.
Semua penyebab tersebut di atas menyebabkan pertumbuhan bayi dan anak sangat
terganggu.
-
Faktor Psikologis :
Bayi ditinggalkan ibu, ayah atau kedua orang tuanya. anak-anak dititipkan pada
institusinalia (rumah sakit, panti asuhan, yayasan perawatan bayi) dan
lain-lain sebagainya sehingga mereka kurang sekali mendapatkan kasih sayang dan
perawatan jasmaniah. anak-anaka tersebut mengalamai innanitie psikis atau
kehampaan psikis, kering dari perasaan sehingga mengakibatkan
retradasi/kelambatan pertumbuhan pada semua fungsi jasmaniah. Juga ada hambatan
fungsi rohaniah, terutama sekali pada perkembangan intelegensi dan emosi.
Perkembangan .
3. Implikasi dari pertumbuhan fisik pada
psikologi anak
-
Perilaku
Sikap, kebiasaan, dan pola perilaku yang dibentuk
selama tahun-tahun pertama, sangat menentukan seberapa jauh individu-individu
berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua. Jika
perubahan masa perilaku pada masa remaja kurang baik maka akan berpengaruh pada
sikap terhadap perubahan negative di usia lanjut dan sebaliknya.
-
Merasa dihargai
Apabila orang-orang yang dihargai memperlakukan
individu dengan cara-cara yang baru atau yang berbeda, perubahan akan terjadi.
Anak-anak yang diberikan kesempatan untuk lebih bebas mengekpresikan dirinya,
mempuat mereka mempunyai andil untuk berguna dalam masyarakat.
-
Dampak kematangan belajar
Kematangan adalah terbukanya sifat-sifat bawaan
individu. Kematangan memberikan bahan dasar untuk belajar dan menentukan
pola-pola umum dan urutan-urutan yang lebih umum
-
Nilai-nila budaya
Setiap kebudayaan mempunyai nilai-nilai tertentu yang
dikaitkan dengan perilaku individu di lingkungannya. Jika kebudayaannya
positif, maka perilaku individunya juga akan bersifat positif.