“Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan.”
(QS. Al
Qalam: 1)
Tengah malam menuju 12-12-12.
Saya merasakan suatu energi yang
terus memaksa jemari saya untuk terus menari di atas tuts keyboard. Tentang menulis,
seorang teman saya pernah berkata bahwa dia tidak mempunyai bakat untuk
menulis. Menurut saya, menulis adalah suatu bentuk kreativitas. Kreativitas berbeda
dengan bakat. Bakat ialah suatu kemampuan yang telah ada dan mengakar di dalam
diri individu tersebut. Sedangkan kreativitas adalah hal yang bisa kita
pelajari, bisa kita asah. Terus mencoba, berusaha dan berlatih tiada henti
adalah kunci untuk mengasah kreativitas. Termasuk kreativitas menulis.
Dari sebuah buku karya Moh Fauzil
Adin saya pernah membaca tulisan yang kira-kira berbunyi seperti ini:
“Tak ada resep yang lebih baik untuk menjadi seorang penulis, kecuali
dengan menulis sekarang juga. Apapun jadinya, buatlah tulisan secara spontan.
Kalau memang harus melompat-lompat, biarlah melompat-lompat. Boleh jadi akan
menjadi lompatan yang indah, Tulislah sekarang juga! Apapun yang terlintas
dalam pikiran. Jangan menoleh kebelakang sebelum selesai satu tulisan. Jangan
sibuk memperbaiki kalau tulisan belum selesai. Revisi itu setelah tulisan jadi”
Kata-kata itu yang terus menginspirasi
saya untuk terus bisa menulis. Menulis itu mudah. Kita bisa dengan mudah menjadi
penulis. Berlatihlah untuk menumbuhkan benih-benih kreatif menulis. Mulai dari
hal-hal yang terkecil sekalipun yang bisa kita tulis. Bisa dari menulis status
Facebook atau tweet di Twitter. Menulislah sekarang juga! Biarkan ide-ide
briliant itu mengalir dan menari bebas di atas tuts keyboard komputer kita.
Pentingnya menulis? Banyak! Tidak
aka nada sejarah yang valid apabila tidak mempunyai bukti otentik berupa tulisan.
Bayangkan jika umat islam terdahulu tidak menulis kembali Al Quran dan Al
Hadist. Bayangkan jika ilmuwan terdahulu tidak menuliskan ilmu dan
pemikirannya.
Pepatah mengatakan “Yang tertulis
lebih abadi daripada yang diucapkan”. Manusia mempunyai kemampuan terbatas
dalam mengingat karena manusia dianugrahi sifat pelupa oleh Sang Pencipta.
Untuk itu, “ikatlah ilmu dengan tulisan!”
Tulisan memiliki energi yang luar
biasa untuk menentukan peradaban manusia. Dalam setiap untaian katanya, tulisan
memiliki sihir yang mampu membangkitkan semangat, menggerakkan jiwa, dan
mencerdaskan otak-otak jahiliyah dengan ilmu yang diikatnya. Berawal dari
tulisan pula sebuah bangsa mampu meraih titik terang peradaban. Inilah yang
terjadi pada bangsa kita beberapa tahun silam. Keajaiban tulisan Multatuli
dalam bukunya Max Haveelar mampu
membangunkan kesadaran jiwa generasi muda untuk segera menyusun strategi
merebut kemerdekaan. Semangat perjuangan pendekar kaum perempuan, RA. Kartini,
yang tertuang dalam goresan tinta Habis
Gelap Terbitlah Terang disadari atau tidak telah mampu menginsipirasi banyak
kaum perempuan untuk bangkit dari keadaan termarginalkan dan memperjuangkan hak-hak
emansipasi wanita. Ini adalah segelintir contoh dari sekian banyak tulisan yang
mampu menginspirasi dan membawa perubahan besar bagi manusia.
Ayo kita beri inspirasi dan bawa perubahan besar bagi dunia -setidaknya dunia kita sendiri- ^,^
***OK***
Ayo kita beri inspirasi dan bawa perubahan besar bagi dunia -setidaknya dunia kita sendiri- ^,^
***OK***
No comments:
Post a Comment