Thursday, 26 July 2012

Motivasi Instrinsik & Ekstrinsik, mana yang lebih penting??

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Motivasi penting dalam belajar karena dengan adanya motivasi dapat Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan siswa dalam belajar, Motivasi dapat berfungsi sebagai pengarah yang artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan serta motivasi sapat berfungsi sebagai penggerak yang artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Untuk itulah motivasi penting dalam belajar.

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu ada perangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, tingkah laku yang dilakukan seseorang disebabkan oleh kemauan sendiri bukan dorongan dari luar. Contoh Motivasi Intrinsik adalah misalnya Ali yang terus berlatih catur karena adanya dorongan dari dalam dirinya sendiri agar bias menjadi grand master catur tingkat dunia.

Motivasi ekstrinsik merupakan motif yang aktif dan berfungsi karena adanya dorongan atau rangsangan dari luar. Tujuan yang diinginkan dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak diluar tingkah laku tersebut. Contoh Motivasi Ekstrinsik adalah Lia yang belajar matematika karena adanya dorongan dari orang tuanya agar Lia  dapat lulus SNMPTN Jurusan matematika di Universitas Negeri Jakarta, padahal sebenarnya Lia ingin masuk di jurusan Sastra Indonesia.

Menurut saya motivasi yang lebih penting adalah motivasi instrinsik atau motivasi yang berasal dari dalam diri individu. Mengapa? Karena  setiap individu mempunyai individual differences yang membedakan dirinya dengan orang lain. Individual differences ini meliputi kesenangan, tingkat kepuasan, kemampuan penyesuaian diri, tingkat emosi, kerentanan dan sebagainya. Selain itu, motivasi intrinsik jauh lebih sakti untuk bisa memunculkan sebuah perilaku tertentu. Kesaktiannya lantaran motivasi ini berasal dari dalam diri, sehingga mempunyai kecenderungan yang lebih kuat serta tahan lama. Berbeda dengan motivasi ekstrinsik, ketika sumber motivasi itu sudah hilang atau berkurang nilainya, maka perilaku yang diharapkan tidak akan muncul.

2 comments: