Saturday 3 May 2014

Untuk Tuhan

Duhai Tuhan Yang Maha Mengetahui
Aku ingin mengadu pada-Mu tentang sebuah cerita. Tentang sebuah rasa. Tentang  sebuah cinta.
Dulu, saya masih mengira jika rasa ini kelak akan pupus seiring masa. Tapi rupanya saya salah. Kini sudah memasuki tahun kelima dan dalam kurun waktu yang demikian panjang, saya masih menyimpan rasa ini.
Duhai Tuhan, Sang Pencipta Rasa
Ketika saya di-jatuh-cinta-kan pada lelaki itu, hati saya tak kuasa menolak. Menekuk-lututkan hati saya pada hati lelaki itu sesungguhnya adalah kehendakMu, Tuhan.
Maka, jika Engkau menghendaki saya tetap mencintainya untuk seratus tahun lagi, berikanlah saya kesabaran dan keikhlasan dalam mencintainya.
Duhai Tuhan Yang Maha Menggenggam Hati
Ajari saya untuk belajar mencintai lelaki itu dalam diam, mencintainya dari kejauhan, mencintainya dalam kesederhanaan hati dan keikhlasan. 
Duhai Tuhan, Yang Maha Kasih
Sepanjang saya mencintai dalam diam, barangkali saja Engkau berkenan membuat harapan itu menjadi nyata suatu masa.
Akan tetapi bila Kau tak memberi kesempatan, berikan saya kekuatan untuk tetap mencintainya dalam diam. Biarkan dia menjadi kenangan tersendiri dalam hati saya dan tetap menjadi rahasia kita berdua, antara aku dan Engkau, Tuhan.


No comments:

Post a Comment