Jarak yang dulu pernah membuat jurang berganti menjadi sikap
saling mendiamkan saat perjumpaan sudah di depan mata. Keinginan-keinginan yang
muncul begitu sulit diterka.
Menurutku, kita tak mesti diam-diam seperti ini. Karena kita
diam-diam saling memendam. Aku yang menunggu, sementara kau masih selalu ragu.
Alur ini berulang seolah kita bukan pemelajar. Kau menghindar dan merasa
menikmati proses yang tidak jelas seperti ini.
Kita berharap semoga betul kalau ini memang hanya persoalan
siap atau tidak siap. Sekarang, belum ada keputusan. Mari kita jalani saja ini
semua dengan diam-diam.