A : | Kenapa putus? |
Gue : | Kenapa nanya? |
A : | Ya pengen tau aja kenapa bisa kayak gitu? |
Gue : | Gapapa ko. Belum jodoh mungkin.. |
A : | Klise. |
Gue : | Lo berharap gue jawab apa emangnya? |
A : | Ya mungkin lo bisa cerita sama gue.. |
Gue : | Hehe. Untuk apa? Cerita gue tidak akan mengubah kenyataan yang ada.. Doakan saja yg terbaik :) |
Friday, 25 July 2014
Bosan. Pertanyaan sama.
Bingung
Setiap mendengar
orang-orang di sekitar kami berkata, betapa mereka menyesali perpisahan yang
terjadi diantara kami. Aku hanya bisa terdiam, bingung, tidak tahu harus
menanggapi seperti apa. Rasanya ingin sekali menangis di hadapan mereka dan
menceritakan betapa perasaanku jauh lebih sakit daripada penyesalan mereka..
Tapi haruskah?
Bergunakah?
Tidak.
Monday, 16 June 2014
Diam - Diam
Jarak yang dulu pernah membuat jurang berganti menjadi sikap
saling mendiamkan saat perjumpaan sudah di depan mata. Keinginan-keinginan yang
muncul begitu sulit diterka.
Menurutku, kita tak mesti diam-diam seperti ini. Karena kita
diam-diam saling memendam. Aku yang menunggu, sementara kau masih selalu ragu.
Alur ini berulang seolah kita bukan pemelajar. Kau menghindar dan merasa
menikmati proses yang tidak jelas seperti ini.
Kita berharap semoga betul kalau ini memang hanya persoalan
siap atau tidak siap. Sekarang, belum ada keputusan. Mari kita jalani saja ini
semua dengan diam-diam.
Semoga Bukan Kamu
Setiap tulisan pasti ada pembacanya. Begitu juga blog ini. Tapi aku berharap, semoga bukan kamu yang membacanya. Sampai aku sendiri yang akan membacakannya untukmu...
Tuesday, 27 May 2014
YA!
Karena setiap manusia punya cerita, punya rasa, dan punya alasan bagaimana ia akan menjalani hidupnya...
Thursday, 22 May 2014
berharap kejutan
tiap kali menyinggahi kotak masuk, aku berharap menemukan lagi ‘kejutan’ dari kamu..
ah, rindu kadang memang lucu! ngarepin yang engga-engga aja…
Meraba Sisa Jejak
Terkadang, wanita memang suka meraba sisa jejak yang sudah dihapusnya sendiri.
Aku pun begitu...
Aku pun begitu...
Wednesday, 21 May 2014
Tuesday, 20 May 2014
Sunday, 18 May 2014
“…mencintai itu, kadang mengumpulkan segala tabiat menyebalkan dari seseorang yang engkau cintai, memakinya, merasa tak sanggup lagi menjadi yang terbaik untuk dirinya, dan berpikir tak ada lagi jalan kembali, tapi tetap saja engkau tak sanggup benar-benar meninggalkannya.”
― Tasaro Gk, Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan
Subscribe to:
Posts (Atom)